Batam, News

Panen Ikan Nila di Lapas Kelas IIA Batam, Dukung Ketahanan Pangan dan Kemandirian Warga Binaan

Riki | Jumat 17 Jan 2025 15:08 WIB | 473

Ormas/LSM/Paguyuban/Komunitas



matakepri.co.id, Batam – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam melaksanakan kegiatan panen ikan nila hasil pembinaan kemandirian dan pelatihan agribisnis perikanan air tawar di area branggeng, Jumat (17/1/2025).

Kegiatan ini bertujuan mendukung program ketahanan pangan nasional, sejalan dengan Asta Cita Presiden dan akselerasi program Menteri Hukum dan HAM di bidang pemasyarakatan.

Heri Kusrita, Kepala Lapas Kelas IIA Batam, memimpin langsung panen bersama jajaran, termasuk Kasi Kamtib Al Imran dan Kasi Kegiatan Kerja Heri Aguswanto. Hasil panen kali ini mencapai total 60,8 kilogram ikan nila, yang merupakan hasil pembinaan kemandirian warga binaan pemasyarakatan.

Ikan nila yang dipanen ini merupakan hasil dari program pelatihan budidaya ikan air tawar yang dimulai pada tahun 2024. Proses budidaya hingga panen membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Program ini melibatkan warga binaan dengan tujuan memberikan keterampilan praktis dan produktif yang dapat mereka manfaatkan setelah bebas nanti.

“Budidaya ikan nila ini menjadi salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang kami kembangkan di Lapas Kelas IIA Batam. Selain menghasilkan hasil panen yang mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga membekali warga binaan dengan keterampilan bernilai ekonomis,” ujar Heri Kusrita.


Hasil panen ikan nila dipasarkan ke pihak luar melalui kerja sama dengan Tunas Bioflok Indonesia, sebuah mitra yang mendukung pemasaran dan pengembangan budidaya ikan air tawar. Kemitraan ini diharapkan dapat memperluas manfaat ekonomi hasil budidaya, sekaligus memberikan kontribusi nyata pada program ketahanan pangan.

Dalam kesempatan tersebut, Kalapas Batam menegaskan komitmen untuk melanjutkan kegiatan kemandirian lainnya di Lapas Kelas IIA Batam.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, kami akan terus mengupayakan pelatihan dan pembinaan lainnya agar warga binaan dapat lebih siap untuk kembali ke masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan panen ikan nila ini tidak hanya mencerminkan hasil nyata dari program pembinaan kemandirian di Lapas, tetapi juga menjadi contoh positif bagi pelaksanaan program serupa di lembaga pemasyarakatan lainnya. Dengan keterampilan yang diperoleh, warga binaan diharapkan mampu berkontribusi pada masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih produktif setelah menyelesaikan masa hukuman. riki

Redaktur: ZB



Share on Social Media