News, Politik, Pendidikan
| Jumat 15 Dec 2017 11:08 WIB | 1754
MATAKEPRI.COM, Jakarta -
KPAI menarik kesimpulan ada peran pemerintah dalam beredarnya buku
dengan konten 'Yerusalem Ibu Kota Israel'. Menurut KPAI, buku-buku
tersebut diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada
2009 lalu diperbanyak oleh para penerbit.
"KPAI menyimpulkan
bahwa buku-buku tersebut diterbitkan secara resmi oleh negara dalam hal
ini adalah oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada
tahun 2009. Kemudian, para penerbit seperti Yudistira, Intan Pariwara,
dan lain-lain, kemudian mencetak atau memperbanyak dan dijual," demikian
keterangan tertulis Komisioner KPAI Retno Listyarti, Jumat
(15/12/2017).
Retno mengatakan, maksud dan tujuan pembelian hak
cipta naskah buku oleh pemerintah adalah untuk menekan harga buku
pelajaran agar murah. Sayangnya, kata Retno, proses seleksi dan
penilaian bukunya diduga memiliki kelemahan pada penelaah isi dan
editan.
"Oleh karena itu, KPAI mempertimbangkan untuk
berkoordinasi dan meminta keterangan dari pihak Kemendikbud juga untuk
mencari solusi bersama," kata Retno.
Kemendikbud belum
berkomentar mengenai kesimpulan dari KPAI ini. Mendikbud Muhadjir
Effendy -- yang dilantik presiden pada 2016 -- menyatakan sangat
menyesalkan adanya kesalahan dalam penulisan ini.
"Segera ralat," kata Muhadjir dalam kesempatan sebelumnya.
Dalam
buku IPS kelas VI yang dicetak oleh Intan Pariwara pada tabel
negara-negara Asia Barat yang total berjumlah 19 negera seperti Arab
Saudi, Irak, Iran, Yaman, dan lain-lain termasuk Israel, dimana di tabel
tersebut ada kolom wilayah besar seperti Asia Selatan, Asia Barat, Asia
Tengah dan sebagainya, kemudian nama negara dan ibukota negara. Di
tabel Asia Barat itulah tertulis di kolom negera Israel dan di kolom
ibukota Yerusalem.
Sedangkan di buku IPS kelas VI yang dicetak
oleh Yudistira, pada bahasan negara-negara di Benua Asia, ada tabel
negara-negara di Benua Asia. Tabel tersebut terdiri atas 3 kolom yaitu
kolom nomor, nama negara dan nama ibukota negara. Nama negara diurut
sesuai abjad, negara Israel pada urutan nomor 7 dan dikolom ibukota
tertulis Jerusalem. Sedangkan Negara Palestina di urutan no 12 dengan
ibukotanya hanya diisi tanda strip (-) alias kosong.
Dari
penjelasan penerbit Yudistira dengan nomor surat 12/Pnb-YGI/XII/2017
tertanggal 12 Desember 2017 yang menyatakan bahwa sumber data bahwa
negara Israel ibukotanya Yerusalem dari world population sheet 2010.(***)
Sumber : www.detik.com