News
| Sabtu 28 Oct 2017 11:30 WIB | 2724
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Sejumlah
orang terus mendatangi Posko Antemortem korban ledakan dan kebakaran gudang
kembang api PT Panca Buana Cahaya di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta
Timur. Kedatangan mereka guna mencari informasi keluarganya yang diduga menjadi
korban kebakaran.
Salah
satunya, seorang pria bernama Ano (49), yang mencari putranya Gugun Gunawan
(17). Sang anak bekerja di pabrik yang terbakar pada Kamis 26 September 2017
itu.
"Saya
datang ke sini mau cari tahu informasi anak saya. Saya belum dapat kabar, sudah
saya telepon dari kemarin enggak aktif ponselnya. Dia bekerja di pabrik,
makanya saya datang ke sini," ujar Ano di RS Polri Kramatjati, Jakarta
Timur, Jumat (27/10/2017).
Wajah
Ano terlihat cemas mencari informasi keberadaan putra keenamnya tersebut.
Putranya, sudah empat bulan bekerja di pabrik tersebut.
"Saya
tahunya dia bekerja sudah empat bulan di pabrik. Saya punya delapan anak. Gugun
ini anak keenam," ucap dia.
Dia
mengatakan telah memberikan identitas kartu keluarga kepada petugas posko
pengaduan rumah sakit. Ciri-ciri sang putra juga sudah disampaikan.
"Ciri-ciri
putra saya kulitnya putih sama rambutnya kriting pendek," kata pria ini.
Ano
mengatakan, dia hanya mengetahui jika anaknya ingin bekerja di sebuah pabrik di
daerah Tangerang.
"Kami
masih disuruh menunggu. Belum tahu sampai kapan, yang penting petugas sudah
memiliki data anak saya," tutur dia.
Dia
berharap, pihak rumah sakit dapat mengidentifikasi putranya bila memang menjadi
korban kebakaran. Dia mengaku pasrah dan berserah kepada Allah SWT.
Ano
merupakan warga Desa Batu Layang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat. Pria yang memiliki delapan anak ini mengetahui informasi kebakaran
pabrik kembang api dari kepala desa tempatnya tinggal.
"Saya
dapat kabar itu dari Pak Kades tempat saya tinggal. Saya didampingi sama Pak
Kades," jelas dia.
Kisah
pilu lainnya datang dari seorang bocah berusia 10 tahun. Bocah bernama Seno itu
kebingungan mencari ibunya yang diduga korban kebakaran.
Dia
datang ke RS Polri Kramatjati bersama sang ayah dan kakaknya untuk mencari tahu
keberadaan ibunya yang bekerja di pabrik petasan tersebut.
"Ke
sini sama bapak, sama mpok (kakak). Dari Salembaran, Tangerang Kabupaten,"
ujar Seno di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017).
Dia
bercerita kalau sang ibu yang bernama Sani baru sekitar tiga minggu bekerja di
pabrik petasan itu. Sang ibu, kata Seno, bekerja di pabrik tersebut tidak
sendiri.
"Kalau
kerja di pabrik petasan baru 3 minggu. Itu ibu enggak sendiri kerja, ibu sama mpoknya
ibu saya, masuknya bareng kerja di pabrik, belum ketemu," kata dia.
Seno
yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini mengaku belum mendapat kabar dari
rumah sakit.
"Ke
sini mau tanya soal ibu, apa ada di sini, kan belum tahu kepastian di sini
(RS.Polri)," ucapnya.
Seno
yang bersekolah tak jauh dari pabrik mengaku mengetahui peristiwa kebakaran
saat masih berada di sekolah.
"Sekitar
jam 9 atau 10, itu pas lagi di sekolah, ibu-ibu pada ngomong ada kebakaran
(pabrik petasan) di deket SMP, langsung buru-buru pulang. Pas pertama ngedenger
dari kabar langsung panik," paparnya.
Usai
mendengar kabar tersebut, Seno pun langsung pulang ke rumah sebelum melihat
tempat kebakaran pabrik. Menurut pengakuan Seno, rumahnya berada tak begitu
jauh dari lokasi kebakaran.
"Pulang
ke rumah dulu naroh tas, naroh sepatu, baru ke situ. Itu (pabrik petasan) dari
rumah ke tempat ibu kerja enggak jauh. Keliatan asap dari rumah, sama suara
ledakan kedengaran. Kan rumah enggak begitu jauh (dari pabrik petasan),"
ucap Seno.
Dia
menceritakan, ketika sampai dilokasi kebakaran, sang ayah, Joko sudah berada di
sana. Seno pun langsung menanyakan ke ayahnya mengenai ibunya tersebut.
"Bapak
udah di situ. Jadi ke situ sendiri. Saya tanya bapak, Ibu bagaimana pak?, 'Iya,
masih dicari polisi'. Soalnya enggak boleh masuk," cerita Seno.
Dengan
harapan yang begitu besar kepada rumah sakit, Seno ingin ibunya dapat ditemukan
dengan selamat.
"Ya,
pengennya ibu selamat," kata dia dengan nada memelas.
Seno
mengatakan, semalam dirinya sempat memimpikan sang ibu.
"Waktu pas lagi malem saya sempet mimpiin ibu masih ada disana (di pabrik)," tandas Seno. (www.liputan6.com/***)