Batam, Pendidikan
Juliadi | Sabtu 24 May 2025 10:07 WIB | 55
MKKS Gandeng PWI Gelar Workshop, Jum'at (23/5/2025). Foto : Humas PWI Batam
Matakepri.com, Batam -- Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wilayah III menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kepri Batam, menggelar workshop yang digelar di Ruang Laboratorium SMPN 9 Sagulung, Batam, Jumat, (23/5/2025).
Workshop yang diikuti oleh lebih 30 Kepala Sekolah (Kepsek) di wilayah III yang mencakup Sagulung, Batu Aji, dan Galang ini membahas tentang tugas dan fungsi seorang Jurnalis serta materi mengenai bagaimana seseorang bijak menyikapi informasi yang disiarkan melalui media sosial, dan atau bermedia sosial.
Materi yang dipaparkan oleh pemateri yakni, Denni Risman selaku Wakil Ketua Bidang Media Siber PWI Pusat, sekaligus Penasehat PWI kota Batam ini dikemas sederhana sehingga mudah pahami.
Kegiatan ini berangkat dari keresahan yang sering dialami oleh para Kepsek di wilayah tersebut dari para oknum wartawan yang tidak bertanggungjawab.
Sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Kepala Bidang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana (PSMP) Dinas Pendidikan Kota Batam, Joni Satria Putra.
"Dalam menjalankan tugas, ada yang terganjal. Seolah ada yang mengusik, seperti baru-baru ini yang dialami oleh SMPN 26 Batam. Selama ini banyak sekolah yang mengadu kepada kami, namun bingung bagaimana mencarikan solusinya. Tapi dengan kehadiran PWI Batam, dapat membantu untuk memecahakan hal ini. Kita bisa berkolaborasi. Kami berharap, PWI Batam bisa memberi pencerahan bagi kami, terutama di wilayah III," ucap Joni.
Berangkat dari Keresahan Para Kepsek Atas Sikap Oknum Wartawan
Sementara itu, Kepsek lainnya juga dalam kesempatan ini mengungkapkan keresahan yang sama. Pihaknya meminta agar organisasi profesi wartawan (PWI) dapat hadir untuk membantu melalui fungsi kontrol sosial.
Keresahan yang dialami oleh para Kepsek ini juga bahkan sempat mengenai mental beberapa dari mereka hingga timbul pemikiran untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala Sekolah.
Tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa mereka memiliki perasaan takut sehingga enggan menjumpai wartawan.
"Bahkan, kawan-kawan ada yang udah sempat bilang mau mundur dari jabatan Kepsek. Separah itu. Dulu, kita senang kalau ada wartawan datang ke sekolah. Tapi bergesernya waktu, kita jadi takut. Untuk itu, kami mohon, PWI bisa mengembalikan itu. Agar kami tidak lagi takut dengan wartawan. Tolong kami diayomi. Jadi kalau datang wartawan di sekolah kita, kami bisa menampilkan kompetensi sekolah kami untuk dilihat dan diliput," ucap mereka.
Dengan kehadiran PWI dan SMSI untuk memberikan pemaparan materi melalui workshop tersebut, mereka berharap dapat lebih memahami tugas dan fungsi jurnalistik serta bagaimana cara menyikapi informasi yang disajikan melalui media sosial.
Denni Risman sebagai pemateri dari PWI, menyampaikan kepada para Kepsek bahwa mengenai cara menghadapi dan atau menyikapi bila mereka didatangi oleh wartawan.
"Wartawan bukanlah Polisi, bukan Jaksa, bukan Hakim. Wartawan itu mencari berita, menulis, dan mengolah berita. Ketika mereka datang untuk meminta wawancara, Bapak, Ibu lebih dulu tanyakan identitasnya sebagai pers yang sudah teruji. Karena untuk wartawan yang sudah teruji, biasanya ada kartu identitasnya. Kalau mereka tadi katanya datang untuk meminta data, tidak untuk diberikan. Karena, meminta data itu bukan ranahnya wartawan," jelasnya kepada para Kepsek.
Lagi, ia menegaskan kepada para Kepsek tersebut untuk menolak dengan etika yang baik, lalu mendokumentasikan bila mendapatkan intimidasi dari oknum yang menyebut dirinya sebagai wartawan.
"Kalau masih ada berkeras, Bapak, Ibu bisa memanfaatkan HP untuk memoto atau memvideokan. Lalu sampaikan bahwa, kami hanya menerima wawancara dari wartawan dan media yang sudah terverifikasi," kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PWI Kota Batam, M Kavi Anshary. Kata dia, pihaknya bersedia menjadi tempat pengaduan bagi Guru atau para Kepsek yang mengalami keresahan akibat ulah oknum pers tak bertanggungjawab.
Ia bahkan menyebutkan bahwa, pihaknya telah menyiapkan stiker yang dapat membantu para guru di sekolah untuk menjawab oktum wartawan tak teruji.
"Kami ucapakan terima kasih jikalau Bapak, Ibu mempercayakan kami PWI sebagai tempat untuk mengadu. Kami akan terus melakukan ini. Berbagai langkah telah kami persiapkan, termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Dan hari ini, kami juga sudah menyiapkan stiker yang nantinya bisa membantu Bapak dan Ibu semua," jelas Kavi yang juga didampingi Romi Candra selaku Sekretaris PWI Batam dan juga Zabur selaku Sekretaris SMSI Kepri.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat terjalin sinergitas yang baik di sektor pendidikan di Kota Batam, baik melek terhadap informasi yang diberikanan melalui media siber maupun media sosial. Serta, memberi pemahaman yang baik dalam menyikapi setiap informasi melalui media, dan juga cara kerja jurnalis yang baik dan benar. (Ril)
Redaktur : ZB