Bintan, Hukum & Kriminal
Juliadi | Jumat 09 Aug 2024 14:39 WIB | 2513
Foto : Istimewah
Matakepri.com, Bintan -- Seorang Ibu Rumah Tangga berinisial BM (25) yang bekerja di Pelabuhan ASDP - Roro Tanjung Uban, mengakui dibegal saat jalan pulang menuju rumahnya di Jalan Batin Kundang Kampung Pasir 2 Desa Sebong Pereh, Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau dengan mengendarai sepeda motor Beat Street warna Hitam pada Kamis (8/8/2024).
Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyonmelalui Kasi Humas Polres Bintan Iptu Missyamsu Alson menjelaskan, BM (25) mengakui saat jalan pulang mampir di Warung Counter Handphone yang ada di Kampung Sakera Kelurahan Tanjung Uban Utara sambil menelpon suaminya dengan mengatakan "Bang dimana aku kena begal, tolonglah jemput aku disini, aku di counter sekera bangg, aku takut sini bangg".
Ia juga mengatakan bahwa kejadian begal yang dialami oleh saudari BM adalah Hoax atau tidak benar.
“Tidak benar itu saudari BM dibegal," ucapnya, Jumat (9/8/2024).
Alson juga menjelaskan, bahwa BM yang mengaku dibegal sempat berhenti disebuah warung dan menelopon suaminya, pemilik warung pun mendengar dan menanggapi percakapan BM dengan suaminya lalu pemilik warung membuat dan mengirimkan pesan suara Voice Note dan mengirimkan ke salah satu grup sehingga menjadi viral.
“Percakapan saudari BM didengar oleh pemilik warung, lalu pemilik warung membuat dan mengirimkan pesan suara ke grup Whatshap yang membuat masyarakat resah, setelah diselidiki oleh personel Polsek Bintan Utara ternyata tidak benar kejadian begal tersebut,” jelas Alson.
Ditambahkan Alson, setelah personel Polsek Bintan Utara mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya pesan berantai melalui Group Whatshap dengan adanya korban Begal di sepanjang jalan Bukit Lababa sampai dengan Kampung Sakera, Personek Unit Reskrim Polsek Bintan Utara melakukan penyelidikan informasi tersebut.
“Personel menjumpai MR yang membuat dan menyebarkan berita di Media Sosial Melalui Voice Note Pada Whatsapp Grup tentang adanya salah satu warga yang mengalami begal, MR mengakui menyebarkannya dengan niat untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati kemudian berita tersebut menjadi viral," ungkap Alson.
Lanjutnya, personel menjumpai saudari BM selaku korban yang mengakui dibegal mengakui bahwa kejadian tersebut tidak benar hanya berniat menguji kesetiaan suaminya karena baru menikah selama 5 bulan.
“Cara saudari BM yang mengakui kena begal dengan cara BM memutuskan sendiri tali Tas sandang dan Kancing Baju serta membuat kotor Celana yang digunakannya menggunakan tanah seorang diri di Tanjakan jalan Bukit Lababa agar seolah-olah benar terjadi pembegalan terhadap dirinya, barang berharga yang hilang/ berhasil diambil oleh pelaku begal tidak ada, sedangkan pelaku begal sebanyak 2 orang menggunakan Sepeda Motor dan Jaket hitam serta Helm," tuturnya.
Setelah sampai dirumahnya, kata Dia lagi, BM menceritakan kepada orang tuanya dan tetangga disekitar rumahnya sehingga berita hoax tersebut tersebar dengan cepat, padahal berita tersebut bohong atau tidak benar yang membuat resah masyarakat.
“Setelah personel menemukan para saksi dan korban serta orang yang membuat dan menyebarkan berita hoax tersebut dilakukan pemeriksaan dan interogasi. setelah semua semua saksi dan korban dikumpulkan didapat kesimpulan bahwa kejadian begal yang membuat resah masyarakat tersebut adalah hoax,” tutup Kasi Humas. (***)
Redaktur : ZB