Batam
Juliadi | Selasa 09 Jul 2024 05:44 WIB | 804
Kegiatan seminar nasional TNI AL, Senin (8/7/2024)
Matakepri.com, Batam -- Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Batam Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tjatur Soniarto, CHRMP., M.Tr.Opsla diwakili Asisten Intelijen (Asintel) Danlantamal IV Batam, Kolonel Laut (P) Joko Santosa, S.E., M.Tr.Hanla., CHRMP menghadiri seminar nasional TNI Angkatan Laut dengan tema “Perspektif Historis Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Laut Natuna Utara dan Papua” yang dibuka oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksmana Madya (Laksdya) TNI Erwin S. Aldedharma, S.E., M.M., M.Sc, bertempat di gedung Balai Samudera Jalan Boulevard Barat Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Senin (8/72024).
Kasal dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakasal mengatakan, sejarah telah menciptakan cermin yang menampilkan perjalanan panjang suatu bangsa. Sejarah mengawali suatu peradaban bangsa. Sejarah meneguhkan identitas bangsa.
Menurutnya, mempelajari sejarah masa lalu atau studi sejarah akan memberikan pemahaman, pandangan, dan pelajaran penting untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang terjadi saat ini.
"Melalui sejarah, kita dapat mengidentifikasi pola dan tren terhadap suatu perkembangan situasi. Sejarah memberikan pembelajaran dari beberapa kegagalan baik dalam beberapa konflik, krisis, ataupun kebaikan. Sejarah juga mampu memahami akar permasalahan dari suatu kejadian dan tentu saja sejarah dapat menunjukkan strategi yang berhasil di masa lampau,” tuturnya.
Dijelaskannya, seminar nasional ini, merupakan sarana berdiskusi dan bertukar pikiran serta mencari solusi bersama dari permasalahan yang terjadi di Laut Natuna Utara maupun Papua melalui tinjauan sejarah.
Secara terpisah, Komandan Lantamal IV mengatakan, bahwa menjaga keutuhan wilayah Indonesia bukan hanya terkait pada aspek militer, tentu saja perlunya sumbangsih dari masyarakat untuk sama-sama mengumandangkan sikap Bela Negara.
"Setiap tindakan sekecil apapun yang dilandasi cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada Pancasila dan NKRI adalah wujud konkrit bela negara. melainkan tugas semua warga negara kesatuan republik Indonesia," pungkasnya.
Redaktur : ZB