News, Politik
| Jumat 03 Nov 2017 13:11 WIB | 1246
MATAKEPRI.COM,
Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan kembali memanggil Kapolri
Jenderal Tito Karnavian untuk meminta penjelasan tekait perkembangan kasus
penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Sebab, kasus
tersebut telah terjadi 200 hari lebih. Namun, hingga kini titik terang
pengungkapan kasus belum tampak.
Perlu diketahui, pemanggilan ini adalah kedua kalinya. Juli 2017
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga dipanggil untuk menjelaskan kemajuan kasus
penyerangan Novel. Dalam paparannya Kapolri mengantongi ciri penyerang.
"Oh nanti. Nanti lah. Kapolri saya undang, saya panggil.
Prosesnya sejauh mana," ujar Jokowi usai meresmikan jalan tol Bekasi
Cawang Kampung Melayu (Becakayu) di Bekasi Jawa Barat, Jumat (3/11/2017).
Jokowi masih enggan berkomentar terkait desakan dari berbagai
pihak agar pemerintah segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk
menyelesaikan perkara Novel tersebut.
"Yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus
tuntas," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, desakan dari berbagai pihak mendesak agar Presiden
segera membentuk TPGF. Salah satu desakan datang dari mantan Ketua KPK Abraham
Samad. Menurut dia, TGPF perlu dibentuk untuk mengungkap kasus penyiraman air
keras pada Novel Baswedan. Kasus itu sudah melewati hari ke-200 setelah
kejadian.
"Kasus Novel tidak ada penuntasan, dengan kata lain
terkatung-katung," ujar Samad di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa 31
Oktober 2017.
Bahkan, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak
menyambangi Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. Dalam kesempatan itu, dia
menyinggung kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Tadi saya sampaikan langsung ke Pak JK, agar Pak JK
endorse masalah TGPF (tim gabungan pencari fakta)," ucap Dahnil di kantor
JK, Jakarta, Kamis 2 November 2017.
Kepada Dahnil, JK mengaku terus mengikuti perkembangan kasus
Novel. Namun, ia belum bisa mengambil keputusan.
"Pak JK menyatakan tadi dia akan bicara dengan Pak Presiden
seperti apa," tukas Dahnil.(www.liputan6.com/***)